Senin, 14 Januari 2008

Sleep if U Can

Menurut penelitian, apabila kekurangan waktu tidur dapat membuat kita menjadi pelupa, dan ini bisa menjadi permanen. Data yang didapatkan dalam sebuah penelitian di Amerika menyebutkan bahwa orang-orang yang terserang insomnia ternyata mempunyai bagian hippocampus yg lebih kecil, dimana bagian otak ini sangat penting fungsinya dalam pembentukan ingatan. Para peneliti juga mengasumsikan bahwa kekurangan tidur-lah yang sebenarnya mengubah struktur otak tersebut.

Sumber: Maria Muller-Psychology Today

Minggu, 13 Januari 2008

Ramuan Awet Muda

Saya mempunyai seorang teman. Ia orang yang betul-betul luar biasa. Teman saya ini orang yang lucu, humoris, dan sangat easy-going, sehingga ia selalu bisa membuat orang lain yang ada di sekitarnya turut bahagia dan gembira. Ia pun punya segudang prestasi di bidang yang berkaitan dengan perencanaan pabrik, karena memang chemical engineering adalah keahliannya. Saat bertemu dengannya, Anda mungkin tidak percaya bahwa ia sebenarnya jauh lebih tua daripada yang Anda kira. Saya selalu bertanya-tanya, apa yang membuatnya sebegitu rupa. Hingga suatu hari rasa penasaran saya ini terjawab tatkala ia membagi sebuah resep awet kepada saya.. resep yang selalu ia pergunakan... Berikut saya meringkasnya untuk Anda..

1. Buang semua nomor-nomor tak penting..
Hal ini termasuk usia, berat badan, tinggi badan, nomor ukuran pribadi, dan sebagainya. Tak usah memusingkan hal-hal tersebut. Biarkan dokter yang memikirkan itu semua, sebab itulah gunanya kita membayar mereka kan?!...
2. Bertemanlah hanya dengan orang-orang yang selalu bersemangat dan optimis
Jika Anda berteman dengan orang-orang yang selalu menggerutu dan pesimis, maka tak lama lagi Anda juga akan merasa sebagai orang yang paling sial di seluruh penjuru dunia.

3. Terus belajar
Belajarlah tentang hal-hal baru, misalnya komputer, kerajinan tangan, berkebun, atau apapun itu. Jangan biarkan otak Anda pasif tanpa melakukan suatu apapun, karena hal ini akan mengakibatkan Anda rentan terhadap penyakit Alzheimer atau yang lebih dikenal masyarakat umum sebagai penyakit pikun.

4. Nikmati segala yang ada
Nikmatilah segala hal yang ada di sekitar Anda, bahkan jika hal itu merupakan hal yang paling sederhana atau Anda anggap remeh sekalipun. Jika Anda mau, cobalah untuk menikmati keindahan setangkai bunga yang sedang mekar, sejuknya hembusan angin yang menerpa wajah Anda, atau bahkan dinginnya udara saat turun hujan.

5. Tertawalah
Sering-seringlah tertawa, tertawa yang panjang dan terbahak-bahak. Tertawalah sampai Anda harus berhenti untuk mengambil nafas.. Jika Anda memiliki teman yang bisa membuat Anda tertawa, banyak-banyaklah luangkan waktu Anda untuk bersamanya.

6. Saat air mata mengalir
Saat masa sedih melanda Anda, bersedihlah karena Anda memang berhak untuk bersedih, dan itu manusiawi adanya. Namun, bertahanlah dan jangan lupa untuk terus berjalan kembali.

7. Berada di sekeliling hal-hal yang Anda cintai dan sukai
Entah apakah itu keluarga, hewan peliharaan, musik, tanaman, hobi, atau apapun itu. Rumahmu adalah tempatmu menemukan kedamaian di tengah hiruk pikuk dunia.

8. Jagalah kesehatanmu
Jika kesehatanmu sudah prima, jagalah agar tetap begitu. Jika kurang fit atau bahkan sakit, tingkatkan kesehatan Anda, dan jika tidak mampu melakukannya, carilah bantuan.

9. Tinggalkan rasa bersalah
Pergilah kemana Anda ingin pergi, ke mall, ke taman hiburan, ke luar kota, bahkan ke luar negeri kalau Anda mau. Hanya saja, tinggalkan rasa bersalah itu di rumah.. Jangan Anda bawa serta.

10. Nyatakan cinta
Katakan kepada orang-orang yang Anda cintai dan sayangi bahwa Anda mencintai dan menyayangi mereka setiap ada kesempatan. Jangan tunda, karena kita tidak pernah tau kapan kesempatan itu akan datang kembali.




Mengelola Stress Ala Stephen Covey

"Bukan berat beban yang membuat kita stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut"
-Stephen Covey-


Pada saat memberikan kuliah tentang manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira2 segelas air ini?"
Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr."Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Stephen Covey

"Jika saya memegang selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi."

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang kerumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok.

Apapun beban yang ada dipundak hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya....!!!
Hal terindah dan terbaik didunia ini tak dapat dilihat atau disentuh tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

Sumber: Seorang teman mengirimkannya untuk saya =)

Rabu, 09 Januari 2008

Bermain Avatar


Saat melakukan chatting atau berada dalam dunia virtual lainnya, sering kali kita menampilkan diri kita dalam sosok yang ditawarkan dalam avatar. Menurut ilmuan Nick Yee, mengubah image diri (tubuh) dapat mengubah kepribadian. Lebih jauh Yee menjelaskan bahwa saat seseorang menampilkan sosok avatar yang atraktif, maka orang tersebut akan cenderung lebih "terbuka" kepada orang lain yang ditemuinya secara online, bahkan dengan orang yang baru dikenal sekalipun. Sedangkan dengan menampilkan sosok avatar yang lebih tinggi, seseorang dapat menjadi pribadi yang lebih sulit untuk diajak bernegosiasi. Yee juga menyatakan bahwa perubahan kepribadian ini bisa jadi akan bersifat tetap bahkan setelah orang tersebut sign-off dari komputernya.


Sumber: Psychology Today

Selasa, 08 Januari 2008

Apa yang Kau Lihat (3)

Icon Smiley
Kamu dapat mengatakan bahwa orang Amerika itu gembira atau tidak berdasarkan senyum mereka. Namun, orang Jepang lebih cenderung menunjukkan sinyal emosi dengan mata mereka. Hal itulah mengapa emoticon orang Jepang menitikberatkan pada gambar mata. Bandingkan antara :-) dengan (^_^) dan :-( dengan (;_;)

Perhatian yang Tidak Terbagi
Jika seseorang menanyaimu dengan pertanyaan yang sulit, alihkan pandanganmu dan lihatlah ke arah lain sebelum menjawab. Penelitian menunjukkan bahwa hal itu bisa meningkatkan konsentrasi. Otak akan bekerja lebih keras keras untuk memikirkan jawaban saat kamu melihat ke arah wajah seseorang itu. Hentikan gangguan ini!! Dan ingatlah untuk mengatakan kepada rekanmu bahwa kamu tidak bermaksud kasar dengan mengalihkan pandangan.
Sumber: Matthew Hutson-Psychology Today

Apa yang Kau Lihat (2)

Bayar Sekali Liat
Sebuah perusahaan Inggris telah mengembangkan alat bernama eye tracker yang berukuran kecil namun murah. Alat yang dapat diletakkan di display toko maupun papan iklan ini dapat menghitung dan mendeteksi berapa kali display ataupun papan iklan ini dilihat oleh orang-orang yang berlalu lalang. Tak lama, maka iklan-iklan tersebut akan dijual berdasarkan si bola mata, tepat seperti 'saudara" mereka yang dipasang di internet.

Di Bawah Pusar
Ketika mengamati sebuah foto pasangan yang sedang melakukan intercours, wanita menghabiskan waktu lebih banyak untuk melihat ke arah alat genital daripada pria, mungkin hal ini disebabkan wanita lebih sedikit melihat sesuatu yang porno. Sedangkan pria lebih banyak melihat ke arah wajah wanita yang ada di foto tersebut, berharap akan melihat tanda-tanda bahwa wanita itu sedang terangsang.

Sumber: Matthew Hutson-Psychology Today

Apa yang Kau Lihat? (1)

Semua Mata Melihat padaku
Saat seseorang melihat sebuah titik di dekat wajah kita, kita cenderung merasa bahwa orang tersebut sedang memandangi kita, dan jika orang tersebut memandang wajah kita, kita berasumsi bahwa orang tersebut sedang kontak mata dengan kita. Padahal sebenarnya tidaklah demikian. Semua ini hanyalah asumsi kita. Maka dari itu... Jangan GR..!! =)

Si Pencuri Pemandangan
Ketika mengamati sebuah objek yang mempunyai background yang kompleks dan majemuk, orang-orang Asia cenderung lebih memperhatikan pada background-nya. Hal ini berlawanan dengan orang-orang Amerika. Bila dibandingkan dengan orang Amerika yang lebih menekankan pada individualitas, orang Asia lebih menekankan pada konteks sesuatu, sehingga faktor sosial inilah yang akhirnya juga mempengaruhi cara pandang orang Asia dalam melihat sebuah objek dalam suatu pemandangan.

Sumber: Mattew Hutson-Psychology Today